Perbandingan Manajemen Database
BCA
|
Bank BNI
|
Datawarehouse
adalah solusi utama dari pendistribusian database yang ampuh untuk mensupplay
data yang dibutuhkan oleh BCA, sehingga sistem tetap berjalan dengan baik dan
tidak mengganggu proses bisnis, seperti over load dan stack pada server
karena kelebihan beban akses dari 814 cabang dan 5 ribu lebih ATM yang
tersebar diseluruh Indonesia. Data Warehouse juga merupakan sebuah system
yang dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan, BCA jelas
memanfaatkan Data Warehouse ini, terbukti bahwa Henry Koenaifi, direktur PT
Bank Central Asial Tbk. Yang bertanggung jawab atas pengelolaan Unit Bisnis
Kredit Konsumer, Unit Bisnis Kartu Kredit, dan Personal/Individual Banking.
Mengatakan bahwa BCA tetap bisa bertahan dari produk Kredit Pemilikan Rumah
(KPR) dengan suku bungan yang fix dan cap Walaupun tidak tertutup kemungkinan bahwa
database juga juga bias kacau karena kesalahan user dalam menginputkan data. BCA
saat ini memiliki dua mainframe di dalam negeri. Karena setiap transaksi
ditangani secara mirroringpada kedua mainframe tersebut, maka setiap lokasi
dapat beroperasi secara independen untukmenangani keseluruhan beban operasi
Bank. BCA juga memiliki mainframe yang berfungsi sebagaiDisaster Recovery
Center di Singapura, yang dipersiapkan untuk memastikan kelangsungan
operasional dasar jika terjadi bencana yang bersifat katastrofi di
Jakarta.Untuk meningkatkan keandalan dan ketersediaan jaringan, BCA telah
mengimplementasikan sistemkomunikasi redundant dengan kapasitas bandwith yang
memadai pada seluruh cabang utama.Redudansi jaringan (network redundancy) ini
merupakan komponen penting dari sistem TI kami untukmemberikan sistem
jaringan yang dapat diandalkan dengan kinerja yang cepat (real time).
Redundansisistem jaringan tersebut dapat mencegah kegagalan pada satu titik
dan memungkinkan jaringan pulihsecara mandiri jika terjadi kegagalan, tanpa
mengakibatkan interupsi atau kehilangan data. BCA hingga kini masih
mengembangkan sistem dua data center yang saling mem-back up. Tujuannya, jika
ada masalah di salah satu data center, yang satu lagi akan mem-back up dan
mengambil alih tugas. Berbeda dengan kebanyakan bank lain, BCA memisahkan
antara data center dan disaster recovery center (DRC)-nya. Sistem DRC telah
dimiliki BCA sejak 1989. Sejak 2002, sistem DRC ini ditempatkan di Singapura
dan dipercayakan pada IBM untuk mengelolanya.
|
Setiap
ATM BNI terhubung ke satu database account database, sistem akuntansi cabang
local, sistem keamanan dan sistem pemeliharaan. Sistem ini terhubung ke usage database yang memantau bagaimana
jaringan ATM BNI digunakan dan ke sistem counter cabang local. Sistem counter
ini memberikan layanan seperti backup dan pencetakan. Didalam
mendistribusikan pemerosesan jika pilih system client-server dengan model
thinclient bermasalah dengan skalabilitas dan kinerja sedangkan model
fat-client bermasalah dengan manajemen sistem. Pada arsitektur three-tier
client-server terdapat system komputer yang terhubung ke jaringan. Satu
komputer server dapat menjalankan pemrosesan aplikasi dan satu komputer
server yang lainnya digunakan untuk manajemen data aplikasi sebagai server
logika yang terpisah.
Pada
system ini database nasabah bank biasanya berada pada komputer mainframe
menyediakan layanan manajemen data, web server menyediakan layanan aplikasi
seperti fasilitas untuk menstransfer uang tunai, memunculkan kalimat-kalimat,
membayar tagihan dan lain-lain sedangkan komputer nasabah dengan bowser
internet merupakan client. Penggunaan sistem ATM pada bank BNI ini terdapat
beberapa kendala yang berkaitan dengan:
.
Kompleksitas banyaknya
layanan yang menjadikan suatu arus lalu lintas layanan yang berdampak pada
kinerja sistem. Kinerja sistem tidak hanya tergantung pada kecepatan eksekusi
satu prosesor saja, tetapi pada bandwith jaringan dan kecepatan berbagai
prosesor pada jaringan tersebut. Seperti layanan transfer uang pada ATM BNI
antar nasabah dalam satu bank atau antar bank ini tidak dapat berjalan dalam
waktu yang cepat pada lokasi-lokasi tertentu berkaitan dengan kecepatan
berbagai prosesor pada jaringan tersebut.
n.
Keamanan sistem
ATM BNI ini dapat diakses oleh nasabah dengan diberikannya kartu ATM sehingga
nasabah dapat memanfaatkan layanan yang diberikan BNI lewat ATM. Untuk
memasuki sistem ATM BNI maka kartu ATM dilengkapi kode PIN (Personal
Identification Number) atau nomor identifikasi pribadi. Kode PIN ATM BNI
terdapat hanya 4 angka ini memungkinkan mudah tembus oleh orang tidak
bertanggung jawab.
.
Kemampuan untuk dapat
dikendalikan berbagai
komputer yang terdapat pada suatu sistem bias terdiri dari tipe-tipe yang
berbeda dan mungkin menjalankan sistem-sistem operasi yang berbeda pula.
Kesalahan pada satu mesin bias merambat ke mesin lain dengan konsekuensi yang
tidak diharapkan, seperti ini dapat terjadi pada saat pengambilan uang
melalui ATM BNI ternyata ada gangguan pada komputer dikantor pusat melalui
ATM BNI ternyata ada gangguan pada komputer dikantor pusat sehingga uang
tidak dapat diambil pada waktu itu. Ini berarti diperlukan lebih banyak usaha
untuk mengendalikan dan memelihara operasi sistem.
|
Dari
perbandingan kedua perusahaan diatas sama- sama memanage database perusahaan dengan semaksimal mungkin untuk
menghindari kekacauan akibat dari kelebihan beban akses mengingat kedua
perusahaan ini memilki banyak cabang dan atm yang aktif beredar disekitar
masyarakat. Walaupun sebenarnya kekacauan database juga tidak hanya karena
overload dan stack server melainkan juga karena terjadinya human error ketika
penginputan data. Akan tetapi untuk BCA sudah memakai datawarehouse dalam memanage databasenya. Hal ini membuktikan
bahwa dalam pengelolaan database BCA lebih unggul dari BNI.
goblok
BalasHapus