Perbandingan
strategi pemasaran
Yamaha
|
Honda
|
Strategi
yang digunakan yamaha untuk mempertahankan posisinya dalam persaingan di
pasar adalah dengan berani mengambil risiko, untuk kesempatan pertama.
Strategi ini digunakan Yamaha, untuk menyalip dominasi Honda di tikungan
keragu-raguan Honda untuk me-release produk Motor tipe skutik. Pada akhirnya
Yamaha menjadi produsen skutik yang pertama dengan produknya yaitu Yamaha Mio.
Bisa dibilang Mio merupakan bintangnya motor matik di Indonesia. Bagaimana
tidak sejak peluncurannya hingga saat ini, penjualan Mio mampu mendongkrak
share penjualan Yamaha. Kehadirannya bahkan membuat sang kakak alias Nouvo
menjadi kalah populer. Lucunya, meski diperuntukkan untuk kaum hawa, Mio
terbukti laris manis dibeli para pejantan tangguh. Kalau mau jujur, Mio
berhasil mengedukasi pasar dan membenamkan image bahwa motor matik oke-oke
saja digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Kalaupun ada yang kurang dari
sosok Mio adalah faktor tangki bahan bakar yang imut, sehingga membuatnya
harus sering mampir ke pompa bensin. Kapasitas tangki Mio menurut buku manual
''cuma'' 3,7 liter — sama dengan bebek Honda. Masalahnya, motor matik
cenderung boros karena membutuhkan putaran mesin yang cukup tinggi agar motor
bisa bergerak — lebih tinggi dari motor bebek dan motor sport. Selain itu, penyakit
bawaan Mio adalah bunyi tikus di sektor roda belakang. Dari sisi mesin, Mio
tidak menyodorkan sesuatu yang baru. Mio dikemas Yamaha dengan harga yang
relatif terjangkau — masih di bawah bebek. Dilempar dengan dua varian pada
umumnya: spoke wheel dan CW. Berhubung Mio memang si pelopor, wajar bila
aksesori dan spare parts-nya bejibun di pasaran. Termasuk racing parts dan
pola modifikasi yang bisa diterapkan konsumen pada Mio kesayangannya. Apalagi
Yamaha pun membuka kontes modifikasi yang bikin Mio tambah banyak variasi
modifikasinya. Dari sisi bengkel, mekanik Yamaha sudah duluan mengenal
teknologi CVT sehingga tak perlu khawatir motor ini tidak bisa ''diurus''
oleh bengkel.
|
Honda
menggunakan strategi menghentikan dominasi produk favorit. Strategi ini digunakan
Honda untuk ‘bangkit’ dari ketertinggalannya dalam hal penjualan motor
skutik. Guna menghentikan dominasi Yamaha Mio, mau tak mau Honda harus
kembali menggiring opini public dengan strategi “mengusangkan” produk Yamaha
Mio. Caranya adalah memberikan banyak pilihan kepada masyarakat dengan cara
membanjiri pangsa pasar motor, baik bebek maupun skutik dengan produk-produk
dan varian-varian baru. Misalnya saja dengan mengeluarkan vario. Vario
memiliki segalanya untuk meluluhlantakkan dominasi Mio di pasar. Mengusung
mesin tipe baru dengan radiator, namun memiliki cc yang lebih kecil di bawah
Mio (108 cc). Dengan segala fitur baru yang ditawarkan plus nama besar Honda,
pesona produk matik keluaran Honda ini membuatnya ngetop bahkan sebelum motor
ini nampak wujudnya di Tanah Air. "Rasa Mio" sangat kental di Honda
Vario ini, tetapi ada beberapa tambahan yang merupakan ciri khas Honda
disertakan dalam produk matiknya yang pertama di Indonesia ini. Dari sisi
mesin, calon pembeli mesti waspada. Kendati nama besar, jaringan servis Honda
tidak perlu diragukan, banyak pengalaman yang tidak mengenakkan setiap kali
pabrikan me-launching motor dengan teknologi mesin baru. Ingat kasus MX?
Ingat kasus Karisma? Di mana Honda merombak teknologinya dengan meluncurkan
Karisma, seketika itu juga komplain bermunculan. Plus satu lagi, teknologi
pendingin menggunakan radiator. Terima kasih kepada Yamaha yang sudah membuat
konsumen panas-dingin dengan kasus tercampurnya oli dengan air radiator di
MX. Waspada.
Diprediksikan
nama besar Honda mampu melenyapkan image bahwa motor matik boros bahan bakar.
Apalagi dengan cc mesin yang lebih kecil dari Mio, tampaknya Honda memang
mengejar irit. Sayangnya, irit tidak lagi irit bila mengingat Honda Vario
mengusung mesin baru dengan radiator. Penambahan fitur radiator memang
hi-tech, tetapi sekaligus membuat ongkos perawatannya pun bertambah. Belum
lagi, Honda terkenal dengan banyak kasus kelangkaan spareparts di pasar (NSR,
Tiger, Karisma, Sonic). Hal yang kerap membuat konsumen frustrasi.
Dari
sisi kesiapan mekanik, memang tidak perlu ragu. Dengan segala sumber daya
yang dimiliki Honda, sanggup membuat mekanik di seluruh jaringan servisnya
bisa menangani motor matik. Harga jual Honda memang tidak murah dan paling
tinggi di antara pabrikan Jepang lainnya. Vario harganya hampir setara dengan
motor bebek. Hal ini tentu bisa menjadi faktor penghambat penjualan Vario
nantinya karena dianggap terlalu mahal. Pun begitu, nama besar Honda
lagi-lagi sanggup menghipnotis konsumen sehingga label harga berapa pun asal
ada logo sayap kepak, tentu bukan masalah.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar