Pages

Minggu, 25 November 2012

Strategi Pemasaran


                                       Perbandingan strategi pemasaran
Yamaha
Honda
Strategi yang digunakan yamaha untuk mempertahankan posisinya dalam persaingan di pasar adalah dengan berani mengambil risiko, untuk kesempatan pertama. Strategi ini digunakan Yamaha, untuk menyalip dominasi Honda di tikungan keragu-raguan Honda untuk me-release produk Motor tipe skutik. Pada akhirnya Yamaha menjadi produsen skutik yang pertama dengan produknya yaitu Yamaha Mio. Bisa dibilang Mio merupakan bintangnya motor matik di Indonesia. Bagaimana tidak sejak peluncurannya hingga saat ini, penjualan Mio mampu mendongkrak share penjualan Yamaha. Kehadirannya bahkan membuat sang kakak alias Nouvo menjadi kalah populer. Lucunya, meski diperuntukkan untuk kaum hawa, Mio terbukti laris manis dibeli para pejantan tangguh. Kalau mau jujur, Mio berhasil mengedukasi pasar dan membenamkan image bahwa motor matik oke-oke saja digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Kalaupun ada yang kurang dari sosok Mio adalah faktor tangki bahan bakar yang imut, sehingga membuatnya harus sering mampir ke pompa bensin. Kapasitas tangki Mio menurut buku manual ''cuma'' 3,7 liter — sama dengan bebek Honda. Masalahnya, motor matik cenderung boros karena membutuhkan putaran mesin yang cukup tinggi agar motor bisa bergerak — lebih tinggi dari motor bebek dan motor sport. Selain itu, penyakit bawaan Mio adalah bunyi tikus di sektor roda belakang. Dari sisi mesin, Mio tidak menyodorkan sesuatu yang baru. Mio dikemas Yamaha dengan harga yang relatif terjangkau — masih di bawah bebek. Dilempar dengan dua varian pada umumnya: spoke wheel dan CW. Berhubung Mio memang si pelopor, wajar bila aksesori dan spare parts-nya bejibun di pasaran. Termasuk racing parts dan pola modifikasi yang bisa diterapkan konsumen pada Mio kesayangannya. Apalagi Yamaha pun membuka kontes modifikasi yang bikin Mio tambah banyak variasi modifikasinya. Dari sisi bengkel, mekanik Yamaha sudah duluan mengenal teknologi CVT sehingga tak perlu khawatir motor ini tidak bisa ''diurus'' oleh bengkel.
Honda menggunakan strategi menghentikan dominasi produk favorit. Strategi ini digunakan Honda untuk ‘bangkit’ dari ketertinggalannya dalam hal penjualan motor skutik. Guna menghentikan dominasi Yamaha Mio, mau tak mau Honda harus kembali menggiring opini public dengan strategi “mengusangkan” produk Yamaha Mio. Caranya adalah memberikan banyak pilihan kepada masyarakat dengan cara membanjiri pangsa pasar motor, baik bebek maupun skutik dengan produk-produk dan varian-varian baru. Misalnya saja dengan mengeluarkan vario. Vario memiliki segalanya untuk meluluhlantakkan dominasi Mio di pasar. Mengusung mesin tipe baru dengan radiator, namun memiliki cc yang lebih kecil di bawah Mio (108 cc). Dengan segala fitur baru yang ditawarkan plus nama besar Honda, pesona produk matik keluaran Honda ini membuatnya ngetop bahkan sebelum motor ini nampak wujudnya di Tanah Air. "Rasa Mio" sangat kental di Honda Vario ini, tetapi ada beberapa tambahan yang merupakan ciri khas Honda disertakan dalam produk matiknya yang pertama di Indonesia ini. Dari sisi mesin, calon pembeli mesti waspada. Kendati nama besar, jaringan servis Honda tidak perlu diragukan, banyak pengalaman yang tidak mengenakkan setiap kali pabrikan me-launching motor dengan teknologi mesin baru. Ingat kasus MX? Ingat kasus Karisma? Di mana Honda merombak teknologinya dengan meluncurkan Karisma, seketika itu juga komplain bermunculan. Plus satu lagi, teknologi pendingin menggunakan radiator. Terima kasih kepada Yamaha yang sudah membuat konsumen panas-dingin dengan kasus tercampurnya oli dengan air radiator di MX. Waspada.
Diprediksikan nama besar Honda mampu melenyapkan image bahwa motor matik boros bahan bakar. Apalagi dengan cc mesin yang lebih kecil dari Mio, tampaknya Honda memang mengejar irit. Sayangnya, irit tidak lagi irit bila mengingat Honda Vario mengusung mesin baru dengan radiator. Penambahan fitur radiator memang hi-tech, tetapi sekaligus membuat ongkos perawatannya pun bertambah. Belum lagi, Honda terkenal dengan banyak kasus kelangkaan spareparts di pasar (NSR, Tiger, Karisma, Sonic). Hal yang kerap membuat konsumen frustrasi. 
Dari sisi kesiapan mekanik, memang tidak perlu ragu. Dengan segala sumber daya yang dimiliki Honda, sanggup membuat mekanik di seluruh jaringan servisnya bisa menangani motor matik. Harga jual Honda memang tidak murah dan paling tinggi di antara pabrikan Jepang lainnya. Vario harganya hampir setara dengan motor bebek. Hal ini tentu bisa menjadi faktor penghambat penjualan Vario nantinya karena dianggap terlalu mahal. Pun begitu, nama besar Honda lagi-lagi sanggup menghipnotis konsumen sehingga label harga berapa pun asal ada logo sayap kepak, tentu bukan masalah.

            Secara strategi pemasaran terlihat bahwa Honda mampu mengalahkan Yamaha. Hal ini dapat terlihat pada uraian diatas yang dimana Honda dapat menutup eksistensi dari motor skutik yang diproduksi oleh Yamaha dengan merk MIO. Honda melakukan strategi – strategi yang cukup ekstrim misalnya dengan mengeluarkan produk – produk baru dalam kurun waktu yang relative cepat. Walaupun sempat tertinggal oleh Yamaha dengan MIOnya tetapi Honda tidak tinggal diam dan melakukan gencatan dengan strategi yang matang. Alhasil penjualan Honda mampu mengalahkan Yamaha dan dapat dikatakan bahwa Honda lebih unggul dibandingkan dengan Yamaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar